Halaman
BB
BB
B
ABAB
ABAB
AB
1010
1010
10
KetKet
KetKet
Ket
eladananeladanan
eladananeladanan
eladanan
Aduh, Zahra! Aku
sangat sedih.
Huaaa . . . .
Anas pasti sedih
karena sebentar lagi
harus berpisah dengan
teman-teman yang
disayangi, ya?
Jangan sedih,
Anas. Nanti kan kete-
mu lagi di sekolah
yang baru.
O, tadi Anas belajar
menceritakan isi drama
secara lisan, ya? Pantas
berisik! Hehehe.
Ya, iyalah! Setelah
ini belajar membacakan
puisi, mengidentifikasi
unsur drama, dan menulis
surat resmi.
Kalau begitu,
selamat belajar.
Kami ke toko buku
dulu, ya. Sampai
jumpa.
150
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Mendengarkan dan menceritakan isi drama sudah pernah kamu lakukan pada pembelajaran
sebelumnya. Apakah kamu masih ingat bagaimana cara menceritakan kembali isi drama yang
kamu dengarkan? Jika kamu lupa, cobalah buka kembali Bab 8 dan Bab 9! Selanjutnya, bacalah
uraian berikut ini agar pemahamanmu semakin bertambah!
Kata Kunci:
Memahami Isi Drama – Butir-Butir Isi Drama – Menceritakan Kembali
Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk memudahkanmu memahami isi
sebuah drama.
Ayo, perhatikanlah!
1
. Pahamilah setiap tokoh yang bermain dalam drama!
2.
Cobalah mengenali permasalahan yang ada!
3. Pahamilah jalan keluar yang dilakukan tokoh dalam menyelesaikan permasalahan!
4. Pahamilah pesan yang terkandung dalam drama!
Sekarang, ayo simaklah drama yang diperankan oleh teman-temanmu!
1. Mencatat butir-butir isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan.
2. Merangkaikan butir-butir isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan dengan bahasa sendiri.
3. Menceritakan kembali isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan dengan bahasa sendiri.
Menceritakan
Isi Drama
yang Didengarkan
Gambar 10.1
Belajar menyampaikan isi drama
secara lisan
Fasya sedang asyik nonton sinetron kesayangannya yang hadir setiap hari Minggu
pukul 11.00 siang. Tiba-tiba, Bu Wina (Ibu Fasya) memanggilnya.
Bu Wina :
”Fasya, tolong ambilkan sapu di depan!”
Fasya
:
”Iya, sebentar!” (
T
anpa beranjak dari tempat duduknya. Setelah
lima menit Bu Wina memanggilnya lagi
)
Bu W
ina :
”Fasya . . . ambilkan sapu di depan dekat taman bunga! Cepat, ya!”
Fasya
:
”Iya Bu, sebentar lagi.”
Fasya tetap tak beranjak dari tempat duduknya. Karena kesal, Bu Wina mendekati
Fasya sambil marah-marah dan mematikan televisi yang sedang ditonton Fasya.
Bu W
ina :
”Fasya . . . dari tadi ibu panggil-panggil cuma iya-iya melulu tapi kamu
tidak beranjak dari tempat dudukmu. Sudah berapa kali
sih
ibu bilang
. . . kalau kamu disuruh cepat dilaksanakan!”
Tenang teman-teman,
saya akan segera mencerita-
kan isi drama itu.
151
Keteladanan
Fasya
:
”Tapi Bu, ini
kan
hari Minggu,
hari libur. Boleh
dong
Fasya
istirahat, nonton televisi tanpa
mengerjakan apa pun. Nama-
nya juga hari libur, hari untuk
istirahat.”
Bu Wina
:
”Fasya, kamu salah meng-
artikan hari Minggu sebagai
hari libur tanpa mengerjakan
apa pun. Hari Minggu bagi
pelajar seperti kamu
dimaksudkan agar kamu bisa
r
efreshing
setelah 6 hari
belajar di sekolah, biar kamu
tidak merasa jenuh.”
Fasya
:
”
Tapi Bu . . .”
Bu Wina :
”Begini Fasya, sekarang coba kamu bayangkan seandainya hari Minggu
Ibu gunakan juga untuk istirahat tanpa melakukan apa pun.
Terus makan
siang nanti untuk ayahmu, adikmu, dan kamu, siapa yang menyiapkan?”
Fasya
:
”Fasya
kan
nontonnya juga cuma sebentar
. Pukul 12 juga
kelar
. Lagi
pula Ibu
kan
dapat mengambilnya sendiri.
Bu Wina
:
”Fasya . . . Ibu tidak pernah mengajarimu bersikap seperti itu. Kamu
tidak boleh membantah. Sekarang, cepat ambilkan sapu di depan dan
kamu sapu semua ruangan.
Ayo, kerjakan!”
Dengan bersungut-sungut tanpa menjawab perintah dari ibunya, Fasya akhirnya
mengambil sapu dan mulai menyapu semua ruangan.
(Sumber: Dokumen Farida, 2007)
Tahukah kamu apa isi drama yang telah kamu simak? Untuk mengetahui
pemahamanmu, cobalah kerjakan pelatihan-pelatihan berikut ini!
Gambar 10.2
Fasya tetap asyik menonton
televisi
Berlatih Mandiri 1
Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Apa yang sedang dilakukan Fasya?
2. Kapan peristiwa itu terjadi?
3. Apa yang diperintahkan Ibu kepada Fasya?
4. Mengapa Fasya bersungut-sungut?
5. Pelajaran apa yang dapat kalian ambil dari drama tersebut?
6. Apa judul yang sesuai untuk drama tersebut?
152
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Membaca puisi karya sendiri pernah kamu lakukan pada bab sebelumnya. Kegiatan tersebut
sangat menyenangkan. Selain kamu dapat berekspresi, kamu juga dapat menunjukkan
kemampuanmu membuat puisi. Kamu pasti juga akan merasa bangga jika dapat membacakan
puisi karya sendiri. Namun, yang harus kamu ingat saat membaca puisi, antara lain adalah lafal,
intonasi, ekspresi, dan jeda.
Kata Kunci:
Membaca Puisi – Menentukan Jeda – Menggunakan Ekspresi
Sebelum kamu membacakan puisi karyamu, gurumu akan membacakan puisi
berikut ini. Ayo, perhatikanlah ekspresi yang dit
ampilkan gurumu!
1. Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang
tepat.
2. Menentukan jeda yang tepat untuk memperjelas
arti/makna.
3. Menggunakan ekspresi yang tepat (sedih, haru,
gembira, dan lain-lain).
Membacakan Puisi
Karya Sendiri
Gambar 10.3
Belajar membacakan puisi karya
sendiri
Berlatih Berpasangan 1
Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!
1. Ingat-ingatlah kembali drama yang telah kalian dengarkan! Catatlah butir-
butir isi drama tersebut!
2. Rangkaikan butir-butir isi drama yang telah kalian catat dengan bahasamu
sendiri!
3. Kumpulkan hasil pekerjaan kalian kepada guru untuk dinilai!
Kupu-Kupu
Karya: V
anessa Mayrani Andivi
Aku bermain, bertemu, dan bersenda gurau
Bersama teman
Di taman bermain
Taman Bermainku
153
Keteladanan
Dihiasi rumput dan bunga mawar
Meski terik matahari
Kami tetap bermain
Taman bermainku
Saksi bisu canda tawa kami
Saksi bisu kegembiraan kami
Aku tak kan menyia-nyiakanmu
Kan kuingat selalu
Tempat bermain kami
(Sumber:
Kompas
, 2 Maret 2008)
Setelah memerhatikan pembacaan puisi yang dilakukan oleh gurumu, ayo cobalah
mempraktikkannya! Bacalah puisi
Taman Bermainku
di atas dengan ekspresi seperti
yang dilakukan oleh gurumu! Setelah itu, kerjakan pelatihan di bawah ini!
Kerja Mandiri 2
Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Buatlah sebuah puisi 2–3 bait! Tentukan tema dan judul puisi sesuai dengan
kemampuanmu!
2. Tentukan pemenggalan yang tepat untuk memperjelas arti atau makna kata-
kata dalam puisimu!
3. Coba bacalah sendiri puisimu secara berulang-ulang dengan menggunakan
lafal dan intonasi yang tepat!
4. Selanjutnya, bacakanlah puisimu di depan kelas! Gunakanlah ekspresi yang
tepat!
5. Berikan kesempatan kepada guru dan teman-temanmu untuk mengomentari
penampilanmu!
Gambar 10.4
Bermain bersama teman-teman di taman
bermain
154
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
1. Menentukan unsur tokoh dan sifat-sifat dari teks
drama yang dibaca.
2. Menentukan unsur latar dan tema dari teks drama
yang dibaca.
3. Menentukan jalan cerita teks drama yang dibaca.
4. Menentukan amanat yang terkandung dalam teks
drama yang dibaca.
Mengidentifikasi
Berbagai Unsur Drama
Gambar 10.5
Menentukan jalan cerita
Kebaikan Hati Sani
Gambar 10. 6
Risna datang dengan wajah pucat pasi
Karya: Farid
Sore itu, seperti biasanya Sani duduk di teras depan rumahnya sambil memainkan
gitar dan menyanyikan lagu kegemarannya. Tiba-tiba Risna, sahabatnya, datang
tergopoh-gopoh menghampirinya dengan wajah pucat pasi.
Risna :
(
Napasnya terengah-engah dan keringat bercucuran di wajahnya
)
”San, tolong aku! Penya-
kit ibuku kumat lagi.”
Sani
:
(
Menaruh gitar
, ber
diri
menghampiri Risna
)
”Duduklah dulu, bicara-
lah yang jelas.”
Risna :
”Ibuku harus segera di-
bawa ke Rumah Sakit.
Hari sudah sore, angkutan
umum sudah
nggak
lewat.”
Sani
:
(
Duduk di dekat Risna
)
”Apa yang bisa aku
bantu?”
Sebuah teks drama tersusun atas beberapa unsur
. Di antaranya unsur tokoh dan sifatnya,
latar, tema, jalan cerita (alur), dan amanat. Unsur-unsur tersebut sudah pernah kamu pelajari
pada bab sebelumnya. Namun, untuk menambah pengetahuanmu, cobalah mempelajarinya
kembali!
Kata Kunci:
Membaca T
eks Drama – Mengidentifikasi Unsur Drama
Ayo, bacalah teks drama berikut ini!
155
Keteladanan
Jendela Ilmu
Ayo, perhatikan
dengan baik ya!
Risna :
”Kamu
kan
punya mobil. Aku minta tolong kamu untuk mengantarkan
ibuku ke rumah Sakit.”
Sani
:
”Baiklah. T
unggulah sebentar, aku akan mengambil kunci mobil dulu.”
(
Beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam rumah
)
Risna :
”Jangan lama-lama ya, San! Ibuku sudah menunggu.”
Sani
:
(
Keluar dari rumah sambil memegang kunci mobil
) ”Ayo, kita segera
berangkat! Kasihan ibumu sudah menunggu terlalu lama.”
Risna :
”A
yo! (
Bangkit dari kursi dan mengikuti Sani menuju mobil
)
Mereka berdua menghampiri Ibu Risna dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Risna
:
(
Keluar dari ruangan tempat ibunya dirawat dan menghampiri Sani
)
”T
erima kasih, San.
T
anpa bantuanmu mungkin ibuku tidak tertolong lagi.”
Sani
:
”Sama-sama. Itulah gunanya teman, Ris. Kita harus tolong- menolong.”
Risna :
(
Sambil menjabat tangan Sani
) ”Sekali lagi terima kasih ya, San.”
Sani
:
(
Membalas jabatan tangan Risna
) ”Iya, Risna. Berhubung hari sudah
malam, aku pamit pulang dulu ya. Besok aku ke sini lagi untuk menengok
ibumu.”
Risna :
”Baiklah. Hati-hati di jalan ya, San.”
Sani melangkah keluar dari Rumah Sakit dan pulang ke rumahnya.
(Sumber: Dokumen Farida, 2007)
Bagaimana Menemukan Tema
dalam Drama?
Tema dalam drama dapat kamu temukan setelah menyaksikan
seluruh adegan dan dialog antartokoh dalam drama. Tema
disimpulkan dari keseluruhan adegan dan dialog yang ditampilkan.
Jadi, tema yang ditemukan tidak didasarkan pada bagian-bagian
tertentu saja. Setelah menemukan tema, kamu perlu menunjukkan
bukti atau alasan yang terdapat dalam cerita. Bukti-bukti tersebut
dapat ditemukan dalam narasi pengarang, dialog antarpelaku, atau
rangkaian adegan yang saling terkait. Bukti-bukti tersebut juga
didukung oleh unsur-unsur drama yang lain, seperti latar, alur, dan
jalan cerita.
Setelah membaca teks drama di atas, dapatkah kamu menentukan tokoh-tokoh
dan sifatnya? Untuk mengetahuinya, cobalah mengerjakan pelatihan berikut ini! Namun
sebelumnya, bacalah jendela ilmu berikut!
156
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Berlatih Berpasangan 2
Menulis surat sesuai dengan konteks (apa keperluan-
nya, siapa pembacanya) dengan pilihan kata yang
tepat.
Menulis
Surat Resmi
Gambar 10.7
Belajar menentukan surat resmi dan
surat pribadi
Yah, mana yang
termasuk surat resmi?
Aku akan belajar
menulisnya.
Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!
1. Bacalah dengan saksama kutipan naskah drama berjudul
Kebaikan Hati
Sani
di atas!
2. Diskusikan dengan teman sebangkumu untuk menentukan hal-hal berikut!
a. Unsur tokoh dan sifat-sifatnya.
b. Unsur latar.
c. Tema.
d. Jalan cerita.
e. Amanat/pesan.
3. Bacakan hasil pekerjaan kalian di depan kelas!
4. Berikan kesempatan kepada guru dan teman-temanmu untuk memberikan
komentar!
5. Perbaikilah pekerjaanmu jika masih ada yang salah berdasarkan komentar
dari guru atau teman-temanmu!
6. Kumpulkan hasilnya kepada guru jika sudah selesai kalian perbaiki!
Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan surat resmi? Seperti pada pembelajaran
Bab 9, yang dimaksud surat resmi adalah surat yang dikeluarkan oleh sebuah instansi atau
organisasi yang isinya berkaitan dengan masalah kedinasan. Bahasa yang digunakan adalah
bahasa baku. Surat resmi juga memiliki kepala surat, nomor surat, lampiran, dan perihal. Selain
itu, jika diperlukan, dapat ditulis tembusan. Hal-hal itulah yang membedakan antara surat resmi
dengan surat pribadi.
Kata Kunci:
Surat Resmi – Surat Pribadi – Pilihan Kata
157
Keteladanan
Coba perhatikan contoh surat resmi berikut ini!
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGSARI
Jalan Sultan Agung Nomor 15 Karangsari
Nomor
:
1
17/SDN/Krgsr/III/2008
25
Maret 2008
Lampiran :
–
Hal
:
Undangan
Yth. Bapak/Ibu Orang Tua Siswa SDN 1 Karangsari
di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka persiapan renovasi perpustakaan SD Negeri 1 Karangsari, kami mengundang
Bapak/Ibu untuk hadir pada
hari, tanggal
:
Sabtu, 29 Maret 2008
pukul
:
10.00 s.d selesai
tempat
: SD Negeri 1 Karangsari
acara
: musyawarah tentang rencana renovasi perpustakaan SD Negeri 1
Karangsari
Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah
Andi Nugroho, S.Pd.
NIP 131257673
Secara garis besar surat resmi terdiri atas bagian berikut.
1. Kepala surat.
2. Tanggal surat.
3. Nomor surat, lampiran, dan perihal.
4. Alamat surat.
5. Salam pembuka.
6. Isi surat.
7. Penutup surat.
8. Pengirim surat.
9. Tembusan, jika diperlukan.
Sekarang, saatnya kamu menguji kemampuan. Cobalah kerjakan pelatihan-pelatihan
berikut!
158
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Berlatih Mandiri 3
Berlatih Kelompok
Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Coba lihat kembali surat di atas!
2. Tulislah kalimat yang merupakan bagian kepala surat dan bagian penutup
surat!
3. Apa isi surat di atas!
4. Tukarkan hasil pekerjaanmu dengan hasil kerja teman sebangkumu!
5. Perbaikilah pekerjaan temanmu jika masih ada yang salah!
Coba kerjakan bersama kelompokmu!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!
2. Berdiskusilah untuk membuat surat resmi berdasarkan ilustrasi berikut ini!
a. Surat dikeluarkan (dibuat) oleh sekolahmu.
b. Surat ditujukan kepada seluruh siswa untuk melaksanakan kerja bakti di
lingkungan sekolah.
c. Hari dan tanggal pelaksanaan: Jumat, 11 April 2008.
3. Perhatikanlah hal-hal berikut!
a. Kelengkapan bagian-bagian surat.
b. Penggunaan tanda baca.
c. Penulisan ejaan.
d. Isi.
4. Kumpulkan pekerjaanmu pada hari yang telah ditentukan oleh guru!
159
Keteladanan
Rangkuman
Uji Kemampuan
1.
Berikut ini hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk memudahkan memahami isi sebuah
drama.
a.
Pahamilah setiap tokoh yang bermain dalam drama!
b.
Cobalah mengenali permasalahan yang ada.
c.
Pahamilah jalan keluar yang dilakukan tokoh dalam menyelesaikan permasalahan!
d.
Pahamilah pesan yang terkandung dalam drama!
2.
Saat membaca puisi kamu harus memerhatikan lafal, intonasi, ekspresi, dan jeda.
3.
Sebuah tema dapat kamu temukan setelah menyaksikan seluruh adegan dan dialog
antartokoh dalam drama tersebut.
4.
Secara garis besar surat resmi terdiri atas delapan bagian.
A. Pilihan Ganda
Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!
Kerjakan di buku tugasmu!
1.
Reni :
Dik, kemarin aku dibelikan ibu
tempat pensil
lho
, gambarnya
bagus, warnanya juga
oke
!
Andi :
Masa sih
. Mana, aku ingin
melihatnya?
Reni :
Ini, dia. Bagus,
kan
?
Andi :
Lho
,
kok
warnanya
pink
,
gambarnya juga tidak cocok
untuk kakak. Kalau tempat
pensil seperti itu cocoknya
untuk aku yang masih kecil.
Reni :
Ah, kamu pasti iri ya!
Andi :
Biarin aja
, habisnya ibu pilih
kasih
sih
.
(Sumber: Dokumen Farida, 2007)
Isi kutipan drama di atas adalah . . . .
a. keinginan Andi terhadap tempat
pensil kakaknya
b. iri hati Andi pada kakaknya
c. tempat pensil yang berwarna-warni
d. kebaikan seorang kakak kepada
adiknya
2. Watak tokoh Andi dalam puisi di atas
adalah . . . .
a. sombong
b. pendendam
c. iri hati
d. suka mengalah
3. Hal-hal berikut dapat ditentukan
berdasarkan kutipan drama pada soal
nomor 1,
kecuali
. . . .
a. isi
c. watak tokoh
b. latar
d.
jalan cerita
4. Isi puisi yang penuh semangat dapat
diekspresikan dengan . . . .
a. menggeleng-gelengkan kepala
b. kerdipan mata
c. mengangkat kepalan tangan
d. kerutan jidat
160
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
Refleksi
Gambar 10.8
Belajar menceritakan isi drama
5.
Yth. Bapak/Ibu Orang Tua Siswa
Kelas VI
di tempat
Bagian dari surat resmi di atas ter-
masuk . . . .
a. lampiran
c. alamat surat
b. isi surat
d. tembusan
B. Uraian
Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
Kutipan drama berikut untuk soal nomor 1
dan 2. Simaklah dengan saksama!
Lena :
Wah, aku tadi terlambat. Semua
gara-gara ibu
tidak mau mem-
bangun
kanku.
Reza
: Kok, kamu menyalahkan ibumu
sih
. Seharusnya tanpa dibangun-
kan pun, kamu bangun sendiri.
Kamu harus belajar bertanggung
jawab dengan diri sendiri.
L
ena
:
Ah, kamu kok jadi menyalahkan
aku
sih
. Sudahlah kamu memang
bukan teman yang baik.
(Sumber: Dokumen Farida, 2007)
1. Tulislah butir-butir isi teks drama di
atas!
2. Tentukan watak Lena dan Reza dalam
kutipan teks drama di atas!
3. Hal-hal apa saja yang harus kamu
lakukan agar mudah memahami isi
puisi?
4.
I
bu
Engkaulah pelita hidupku
Dan engkaulah
Pahlawan sejatiku
Sekarang, kamu telah selesai mem-
pelajari bab terakhir di kelas VI ini. Tentu
pengetahuanmu semakin banyak. Itu berarti
semakin banyak pula pengetahuan yang
perlu kamu asah. Kamu dapat melaku-
kannya melalui berbagai cara. Salah satu
contohnya adalah dengan menyaksikan
drama di televisi.
Catatlah butir-butir isi drama yang kamu
anggap penting! Selanjutnya, ceritakan isi
drama pendek tersebut kepada temanmu!
Cobalah lakukan secara bergantian!
Tentukan ekspresi yang tepat untuk
membacakan puisi di atas!
5. Sebutkan bagian-bagian surat resmi
yang kamu ketahui!
161
Soal-Soal Ujian Akhir Sekolah
Soal-Soal Ujian Akhir Sekolah
A. Pilihan Ganda
Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!
Kerjakan di buku tugasmu!
1.
Terompet adalah alas musik yang
bunyinya berasal dari getaran udara
dalam pipa. Untuk menghasilkan nada
yang berbeda, alat musik ini dilengkapi
dengan tiga buah tombol. Ketiga buah
tombol ini bisa menutup dan membuka
aliran udara sehingga menghasilkan
melodi yang sesuai dengan tangga
nada.
(Dikutip dari ”Terompet” dalam
Zeplin
)
Pernyataan berikut sesuai dengan isi
kutipan teks di atas,
kecuali
. . . .
a. bunyi terompet berasal dari
getaran udara
b. alat musik ini dilengkapi dengan
tiga buah tombol
c. tiga buah tombol itu selalu mem-
buka
d. tiga tombol itu dapat digunakan
untuk mengatur aliran udara
2. Kalimat berikut yang merupakan
kalimat permintaan adalah . . .
a. Bacalah buku ini!
b. Bagaimana jika kamu saja yang
menulisnya?
c. Supaya terampil menulis, kamu
harus sering berlatih.
d. Bagaimana cara menggunakan
alat ini?
3. Berikut ini adalah unsur-unsur yang
harus ada dalam sebuah laporan hasil
pengamatan,
kecuali
. . . .
a. tempat dan waktu
b. pengamat
c. hal-hal yang diamati
d. biaya pengamatan
4.
Suatu pagi, Badu tiba-tiba minta
tambahan uang saku, ”Bu, Badu minta
tambah uang sakunya. Kalau uang
sakunya tambah, Badu
nggak
perlu
repot-repot sarapan.
Kan
Badu sering
tergesa-gesa.”
”Aduh, Badu! Sarapan di rumah
itu bagus. Sebaiknya kamu bangun
lebih pagi, agar tak tergesa-gesa,”
kata Ibu sambil menata meja makan.
”Badu kamu tidak boleh begitu.
Ibumu benar. Sarapan di rumah itu
bagus. Ibu juga sudah menyiapkannya
untukmu. Kita juga perlu belajar hidup
hemat,” sambung Ayah.
Sifat Badu dalam kutipan cerpen di
atas adalah . . . .
a. manja
b. pemboros
c. suka mengadu
d. pemalas
5. Sifat ayah dalam kutipan cerpen pada
soal nomor 4 di atas adalah . . . .
a. bijaksana
b. keras
c. suka ikut campur
d. pemaaf
162
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
6. Latar tempat dalam kutipan cerpen
pada soal nomor 4 di atas adalah . . . .
a. rumah
b. sekolah
c. dalam perjalanan
d. di dalam mobil
7.
Sinar mentari mulai kemerah-
merahan di barat sana. Aku masih
berjalan menyusuri jalan kecil yang
berliku. Aku teringat kembali kepada
Nina. Sejak kecil kami selalu
bersama. Aku tak menyangka, kami
akhirnya harus berpisah.
Latar waktu dalam penggalan cerita di
atas adalah . . . .
a. pagi
b. siang
c. sore
d. malam
8. Nomina terdapat pada kalimat . . .
a. Berangkatlah sekarang!
b. Menulis itu mudah.
c. Bawalah buku ini!
d. Jangan berhenti berjuang!
9. Untuk mempermudah dalam men-
jelaskan amanat puisi, kamu dapat
menambahkan kata-kata tertentu di
antara kata atau larik puisi. Hal itu
dilakukan dengan teknik . . . .
a. penambahan
b. parafrase
c. frase
d. pemaparan
10.
Dalam menghadapi masalah, kita
tidak boleh menyerah begitu saja.
Tanggapan berupa sikap setuju yang
tepat terhadap pernyataan di atas
adalah . . .
a. Saya setuju dengan pernyataan
bahwa dalam menghadapi masa-
lah kita tidak boleh menyerah
begitu saja. Semua orang pasti
juga tahu kalau seperti itu tidak
baik.
b. Saya setuju dengan pernyataan
bahwa dalam menghadapi masa-
lah kita tidak boleh menyerah
begitu saja. Kita harus berjuang
untuk mengatasi setiap masalah.
c. Saya setuju dengan pernyataan
tersebut. Menyerah memang
merupakan tindakan paling bodoh.
d. Saya setuju dengan pernyataan
tersebut. Setahu saya menyerah
itu tidak baik. Saya juga tidak suka
menyerah.
11. Berikut ini yang berupa kalimat
majemuk bertingkat adalah . . .
a. Amir berangkat ke sekolah setelah
berpamitan kepada ibu.
b. Arif dan Edi akan bermain sepak
bola di lapangan.
c. Mia berangkat ke sekolah bersama
Rani.
d. Wahyu membeli sepatu dan tas.
163
Soal-Soal Ujian Akhir Sekolah
12.
Kuliner Bali
Oleh: Ny. Tuti Soenardi
Bali sebagai daerah pariwisata
terus berbenah untuk peningkatannya.
Banyak tempat makan makanan
daerah bermunculan dan dicari. Hal
itu mengingat seringnya para wisa-
tawan lokal berkunjung, sehingga
selalu mencari yang lain dari biasanya.
Selain itu, juga banyak makanan asing
yang tampil dengan gaya warung Bali,
seperti warung Italia. Makanan di
warung itu memang makanan Italia,
tetapi harganya murah dengan gaya
warung.
(Dikutip dari
Kompas
, 12 Agustus 2007,
dengan pengubahan)
Informasi-informasi berikut sesuai
dengan teks di atas
kecuali
. . .
a. Bali merupakan daerah pariwi-
sata.
b. Di Bali banyak tempat makan
makanan daerah.
c. Di Bali juga banyak makanan
asing.
d. Makanan Italia yang ada di Bali har-
ganya mahal.
13.
Alamku
Karya: Monika Aprilyanti
. . . .
Masih dapatkah kita menikmati alam?
Ranting kering lurus
Sampah berserakan
Alamku sekarang sudah kering
Kini sudah saatnya
Kita mengembalikan alam kita
Menjadi hijau kembali
Dan mentari bersinar indah
(Dikutip dari
Kompas
, 16 Maret 2008)
Pesan dalam penggalan puisi di atas
adalah . . . .
a. lestarikan alam kita dengan
penghijauan
b. kurangilah polusi udara
c. jadikan lahan-lahan kosong
menjadi hutan
d. manfaatkan alam semaksimal
mungkin
14. Berikut ini hal-hal yang dapat kita
lakukan dalam menuliskan pokok-
pokok isi berita ke dalam beberapa
kalimat,
kecuali
. . .
a. dalam mengembangkan pokok-
pokok berita tidak harus urut.
b. menambahkan kata-kata tertentu
untuk memperjelas hubungan
antarkalimat.
c. menggunakan bahasa yang mu-
dah dipahami.
d. menambah keterangan yang tidak
ada dalam teks.
15.
Seandainya dia datang, tentu suasa-
nanya lebih meriah dan menyenang-
kan.
Unsur syarat pada kalimat di atas
adalah . . . .
a. dia datang
b. seandainya dia datang
c. suasananya lebih meriah
d. suasananya menyenangkan
16. Kalimat pada soal nomor 15 di atas
disebut kalimat . . . .
a. tunggal
b. majemuk bertingkat
c. anjuran
d. permintaan
164
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
17.
Pertama-tama, marilah kita
panjatkan puji dan syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah
dan rahmat-Nya kita semua dapat
menghadiri acara tasyakuran sahabat
kita, Salma, pada sore hari ini.
Penggalan pidato di atas merupakan
bagian . . . .
a. salam pembuka
b. salam penghormatan
c. pembukaan
d. isi
18. Intonasi meliputi hal-hal berikut,
kecuali
. . . .
a. kejelasan ucapan (lafal dan
intonasi)
b. tekanan (keras lembutnya ucap-
an)
c. tempo (cepat lambatnya ucapan)
d. nada (tinggi rendahnya ucapan)
19.
Ada banyak jenis sampah, di
antaranya, sampah plastik, bekas
pembungkus, sisa makanan, dan
kertas-kertas. Jika kita perhatikan,
sampah plastik adalah sampah yang
sering kita jumpai.
Sampah plastik termasuk sampah
yang sulit diuraikan oleh mikroorga-
nisme. Butuh waktu lama supaya
sampah jenis ini hancur dengan
sendirinya. Sampah plastik ini juga
menimbulkan banyak masalah.
(Dikutip dari
Kompas
, 4 April 2008,
dengan pengubahan)
Pertanyaan yang jawabannya
tidak
terdapat pada teks di atas adalah . . .
a. Sampah apa yang sulit diuraikan?
b. Mengapa sampah plastik sulit
diuraikan?
c. Sampah apa yang sering kita
jumpai?
d. Sampah apa yang menimbulkan
banyak masalah?
20. Sistematika pidato sambutan yang
benar adalah . . . .
a. sapaan penghormatan – salam
pembuka – pembukaan – isi –
penutup – salam penutup
b. pembuka – salam pembukaan –
sapaan penghormatan – isi –
penutup – salam penutup
c. salam pembuka – pembuka –
sapaan penghormatan – isi –
salam penutup – penutup
d. salam pembuka – sapaan peng-
hormatan – pembukaan – isi –
penutup – salam penutup
21. Penutup suatu pidato berisi . . . .
a. ucapan salam
b. permohonan maaf dan ucapan
terima kasih
c. pesan-pesan
d. harapan
22. Identitas buku yang dapat kita gunakan
sebagai acuan dalam melaporkan isi
buku meliputi hal-hal berikut,
kecuali
. . . .
a. judul buku
b. pengarang
c. isi buku
d. jumlah buku yang telah terjual
165
Soal-Soal Ujian Akhir Sekolah
Ali
:
”Hai, Roni! Kenapa pe-
rutmu.”
Roni
:
”(
Meringis kesakitan
)
Ah, tidak apa-apa, cuma
sakit sedikit.”
Ali
:
”Masa, kamu
keliatannya
sangat kesakitan. Ke
UKS,
yuk
!”
Roni
:
”Aku tidak mau merepot-
kanmu.”
Ali
:
”Tidak perlu sungkan. Kita
teman,
kan
?”
Amanat penggalan drama di atas
adalah . . . .
a.
kita tidak perlu sungkan untuk
merepotkan teman
b
. sesama teman harus saling me-
nolong
c. berhati-hatilah dalam berteman
d. manfaatkanlah suatu pertemanan
24. Tokoh-tokoh yang dilibatkan dalam
percakapan disesuaikan dengan . . . .
a. topik yang sudah ditentukan
b. kedekatannya dengan penulis
c. panjangnya percakapan
d. keinginan orang yang akan men-
dengarkan percakapan
25.
23.
Tari,
gimana
kabarmu? Sehat-
sehat
aja kan
? Begitu juga aku di
sini.
Ngomong-ngomong, meski
sekarang kita bisa telepon dengan
biaya murah, ternyata asyik juga ya
kita
surat-suratan
. Sekalian belajar
buat nulis, ya
kan
?
Permainan Tradisional
yang Merangsang Kreativitas
Anak
Semakin majunya dunia teknologi
juga dirasakan oleh anak-anak. Saat
ini bukan hal yang asing bagi anak
untuk bermain komputer atau aneka
games
yang disajikan
TV Game
atau
play station.
Bahkan, tangan-tangan
mungil mereka boleh dibilang sangat
terampil memainkan tombol-tombol
pada alat permainan elektronik.
Tidak dapat dipungkiri jika per-
mainan elektronik semacam itu juga
dapat memberikan hal yang positif
pada anak karena mereka menjadi
terampil dan tidak gagap teknologi.
Namun, negatifnya juga ada karena
anak menjadi kurang beraktivitas fisik
dan bersosialisasi dengan lingkungan.
(Dikutip dari
Kompas,
23 Maret 2008,
dengan pengubahan)
Catatlah hal-hal penting yang ada
dalam teks di atas! Selanjutnya,
kemukakan kembali isi teks tersebut
dengan bahasamu sendiri!
2. Buatlah kesimpulan dari teks pada soal
nomor 1 di atas!
3. Perhatikan teks berikut!
Penggalan surat di atas menggunakan
bahasa . . . .
a. resmi
c.
santai
b. baku
d. daerah
Bagaimana Meningkatkan
Daya Ingat?
Agar tidak mudah lupa, kita perlu
memanfaatkan semua indra yang kita
miliki. Hal-hal yang perlu kita lakukan
agar tidak mudah lupa, antara lain,
adalah sebagai berikut.
B. Uraian
Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
1. Perhatikan teks berikut!
166
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
1.
Menggabungkan dua indra
Kita dapat mengingat sesuatu
yang dilihat dan didengar. Selan-
jutnya, menggabungkan kedua
indra itu untuk lebih memperkuat
daya ingat.
2.
Menyebutkan nama
Coba ucapkan sesuatu yang kamu
lihat itu dengan kata-katamu
sendiri!
3.
Mengulang
Membaca berulang-ulang pela-
jaran baru yang diberikan guru
agar tetap terpatri dalam ingatan.
4.
Membayangkan
Kita juga dapat membayangkan
sesuatu yang harus kita ingat.
(Dikutip dari
Kompas
, 2 September 2007,
dengan pengubahan)
Catatlah pokok-pokok penting yang
terkandung dalam teks di atas!
Selanjutnya berikanlah tanggapanmu!
4.
Berdasarkan permasalahan di atas,
sampaikan kritikanmu dengan bahasa
yang santun!
5.
Banu, temanmu, selalu menggerutu
jika diajak mengikuti kerja bakti di
sekolah
Parafrasekan puisi di atas! Selanjut-
nya, jelaskan amanat puisi tersebut!
6. Ubahlah puisi pada soal nomor 6 di
atas ke dalam bentuk prosa!
7. Perhatikan penggalan drama berikut!
Tentukan sifat Rina dalam penggalan
teks drama di atas!
8. Buatlah sebuah surat resmi dengan
ketentuan berikut.
a. Surat dikeluarkan (dibuat) oleh
sekolahmu.
b. Surat ditujukan kepada orang
tuamu untuk menghadiri acara
perpisahan siswa kelas VI di
sekolahmu! (waktu dan tempat
silakan tentukan sendiri)
9. Buatlah sebuah kalimat majemuk
bertingkat!
10. Susunlah percakapan dengan panjang
minimal setengah halaman!
Rahmi :
”Rina, bolehkah aku
memin
jam novelmu?”
Rina
:
”Apa kamu tidak bisa beli
sendiri,
sih
?”
Rahmi :
”Rasanya saat ini aku be-
lum sanggup.”
Rina
:
”Ya . . . , tapi awas jangan
sampai terlipat. (
Berkata
dengan ketus, dan telihat
keberatan untuk memin-
jamkan novelnya
) Ini
harganya mahal. Kamu
harus hati-hati. Kalau
sampai rusak, aku minta
ganti yang baru.
Gimana,
jadi pinjam
nggak
?”
Waktu
Karya: Fafa
Saat aku sedih
Saat aku gembira
Saat aku bermain
Saat aku belajar
Kau tetap berjalan
Jika kau tak kugunakan
Aku akan
Semakin tertinggal
(Sumber: Dokumen Fajar, 2007)
167
Soal-Soal Ujian Akhir Sekolah
aktif
:
giat; dinamis atau bertenaga
alergi
:
perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit, keadaan sangat
peka terhadap penyebab tertentu (zat, makanan, serbuk, keadaan udara, asap,
dan sebagainya) yang dalam kadar tertentu tidak membahayakan untuk
sebagian besar orang
anemia
:
kekurangan kadar hemoglobin di dalam darah, kekurangan butir darah merah
animasi
:
acara televisi yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan
secara mekanik elektronis sehingga tampak di layar menjadi bergerak
antibodi
:
zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri virus atau untuk
melawan toksin yang dihasilkan oleh bakteri
antikolonial
:
menentang hal-hal yang berhubungan dengan sifat jajahan
artefak
:
benda-benda, seperti alat, perhiasan yang menunjukkan kecakapan kerja
manusia (terutama pada zaman dahulu) yang ditemukan melalui penggalian
arkeologi
artikel
:
karya tulis lengkap, misal laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar,
dan sebagainya
autodidak
:
orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri
data
:
keterangan yang benar dan nyata
deskripsi
:
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci;
uraian
defekasi
:
buang air besar
diare
:
penyakit dengan gejala berak-berak
diskriminasi
:
perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna
kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya)
encok
:
penyakit pada tulang; sengal; rematik; rasa kejang atau pegal
etika
:
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak)
faktor
:
hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya
sesuatu
favorit
:
orang yang diharapkan (dijagokan, diunggulkan) untuk menjadi juara;
kesayangan; kegemaran
format
:
bentuk dan ukuran (buku, surat kabar, dan sebagainya)
gastroenteritis :
radang pada lambung dan usus
hepatitis
:
radang hati
higienis
:
berkenaan dengan atau sesuai dengan ilmu kesehatan; bersih; bebas
humanisme
:
aliran yang bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-
citakan pergaulan hidup yang lebih baik
identifikasi
:
tanda kenal diri; bukti diri; penentu atau penetapan identitas seseorang, benda,
dan sebagainya
infeksi
:
kemasukan bibit penyakit; peradangan
informasi
:
penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu
infotainment
:
informasi dan hiburan
intensif
:
secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam mengerjakan sesuatu
sehingga memperoleh hasil yang optimal
167
Glosarium
168
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
inti sari
:
isi atau bagian yang terpenting dari sesuatu
intonasi
:
lagu kalimat; ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari seorang penyanyi)
koleksi
:
kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dan sebaginya) yang sering
dikaitkan dengan minat atau hobi objek (yang lengkap)
komunikasi
:
pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak
kontaminasi
:
pengotoran, pencemaran
kreatif
:
memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan
lafal
:
cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa
mengucapkan bunyi bahasa
lisan
:
kata-kata yang diucapkan; berkenaan dengan kata-kata yang diucapkan
malabsorbsi
:
ketidakmampuan suatu jaringan untuk menyerap zat yang ada dalam tubuh
mayoritas
:
jumlah orang terbanyak yang memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu
patokan dibandingkan dengan jumlah yang lain yang tidak memperlihatkan
ciri itu
media
:
alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster,
dan spanduk
motivasi
:
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu
objek
:
hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan; benda, hal, dan
sebagainya yang dijadikan sasaran pembicaraan
panti wreda
:
rumah tempat mengurus dan merawat orang jompo
parafrasa
:
penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata)
yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi
penyakit
:
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem
faal atau jaringan pada organ tubuh (pada makhluk hidup)
popular
:
dikenal atau disukai orang banyak; mudah dipahami orang banyak
profesi
:
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan,
dan sebagainya) tertentu
ringkasan
:
hasil meringkaskan, ikhtisar, singkatan cerita
rubrik
:
kepala karangan dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya; petunjuk resmi
yang mengatur tata laksana liturgi, dulu dicetak merah
saran
:
pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan
sistematis
:
bertalian atau berhubungan dengan suatu sistem atau susunan yang teratur
tabloid
:
surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar biasa) yang banyak
memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum;
surat kabar sensasi
teknik
:
pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil
industri (bangunan, me
sin); metode atau sistem mengerjakan sesuatu
teknologi
:
metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan
tersirat
:
tersimbul; terkandung; tersembunyi
topik
:
pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya
tradisi
:
adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan
dalam masyarakat
variasi
:
bentuk (rupa) yang lain
169
Soal-Soal Ujian Akhir Sekolah
Ain, S. Nadrotul. 2005. ”Mentari”. (
http://www.rumahdunia.net
). Akses: 13 September 2007.
Alwi, Hasan; Soenjono Dardjowidjojo; Hans Lapoliwa; Anton M. Moeliono. 2003.
Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Andivi, Vanessa Mayrani. 2 Maret 2008. ”Taman Bermainku”.
Kompas
, 2 Maret 2008.
Aprilyanti, Monika. 16 Maret 2008. ”Alamku”.
Kompas
, hlm. 25
Arminingsih, Novi. 2 Maret 2007. ”Kaus Kaki Kesi”.
Kompas
, hlm. 25.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006.
Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Lampiran 1: Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD/MI.
Jakarta.
Goni, Abdul. 2007. ”Berdo’a”. (
http://www.rumahdunia.net
). Akses: 17 September 2007.
Indriasari, Lusiana. 23 Maret 2008. ”Mendung Membuat Kami Cemas”.
Kompas
, hlm. 29.
Indriasari, Lusiana. 27 Januari 2008. ”Kedelai, Hidangan Sehat di Meja Makan”.
Kompas
, hlm. 22.
Kurniawan, Heru. 30 September 2007. ”Si Pitung”.
Kompas
, hlm. 25.
Melawati. 2005. ”Keluargaku”. (
http://www.rumahdunia.net
). Akses: 20 September 2007.
Muryanto, A. Kristiawan. 2008.
Aku Pandai Menulis Cerpen
. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Muryanto, A. Kristiawan. 2008.
Jadi Pujangga? Siapa Takut! (Panduan Praktis Menulis
Puisi)
. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Puji P, Farida. 2008.
Mengenal Drama Teknik Menulis Naskah Drama.
Yogyakarta: Citra Aji
Parama.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga
. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2007.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Yogyakarta: Indonesiatera.
Ramlan, M. 1985.
Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif Cetakan
Ketujuh.
Yogyakarta: Karyono.
Sabrur. 2001.
Amar dan Kucingnya.
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Walujo, Herman J. 2006.
Drama: Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya.
Surakarta:
LPP UNS dan UNS Press.
Wongso Andrie. 2007. ”Bersatu adalah Kekuatan”. (
http://www.cybermq.com
). Akses: 21
Desember 2007.
Wongso Andrie. 2007. ”Menyeberangi Sungai”. (
http://www.cybermq.com
). Akses: 20
Desember 2007.
169
Daftar Pustaka
170
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI
A
Abdul Goni 64
alur 154
amanat 34, 45, 54, 55, 56, 62, 64,
66, 68, 70, 77, 121, 140, 142,
146, 154
anak kalimat 75
Andrie Wongso 75
Arthur S. Nalan 116
artikel 59
artikulasi 22, 28, 94
B
bahasa baku 146
Benny Rhamdani 68
butir-butir isi drama 116
butir-butir percakapan 42
D
deskripsi 9, 14, 24, 39
dialog 117
diksi 146
Dr. Sarbini A. M. 5
E
ejaan 42, 93, 94, 104, 113
ekspresi
138, 139, 146, 153
F
Fifah Fauziyyah Rahmat 138
formulir 11, 12
G
gagasan penting 27
gagasan pokok 27
gesture
6, 117
H
hal-hal penting 2, 3, 19, 36, 68, 73
hal-hal pokok 60, 65
Helmi Azahari 88
I
identifikasi 140
identitas buku 120
induk kalimat 75
informasi 2, 4, 5, 6, 9, 18, 21, 28,
58, 73, 97, 111, 119
inti berita 89
inti sari 25, 28
intonasi 6,
22, 94, 108, 109, 110,
138, 139, 146, 153
intransitif 20,28
J
jeda 138, 139, 146, 153
K
kalimat anjuran 6, 14
kalimat majemuk bertingkat 75
kalimat pengandaian 90
kalimat permintaan 6, 14
klausa sematan 75
klausa utama 75
komunikasi 21
kritikan 36, 37, 45, 60, 61, 71
L
Laela Amrullah 54
lafal 6, 46,
94, 108, 110, 138, 139,
153
lagu kalimat 94, 109
laporan
24, 28, 38, 39
latar
34, 45, 54, 55, 64, 68, 70, 121,
140, 142
m
makna tersirat 96, 97, 99, 111, 113
Martina Lianty 32
membaca intensif
96, 111
mimik 117
N
nada
22, 28, 94, 139
narasi 24
nomina 61
O
objek 9, 20, 75
objektif 24
P
parafrase 63, 64, 66, 67
paragraf 3, 5, 22
pokok persoalan 34
pokok-pokok informasi 5, 6, 16,
21, 22, 28
pokok-pokok isi berita 88, 89
pokok-pokok isi pidato 91, 104,
105, 108
pokok-pokok isi teks 25, 27, 28
pokok-pokok penting 57, 58
predikat 75
prosa 62, 63, 64, 65, 66, 67
puisi
62, 63, 64, 65, 67
pujian 36, 37, 45, 60, 61, 71
R
rangkaian cerita 33
ringkasan 25, 27, 28
rubrik 57, 73
S
S. Nadrotul Ain 62, 63
saran 39
simpulan 89
sistematis 9
subjek 75
T
tanda garis miring145
tekanan
22, 28, 94
teknik 9, 14
tema 34, 45, 54, 55, 56, 64, 68, 70,
121, 140, 142, 146, 154, 156
tempo 22, 28, 94, 139
tokoh pendamping 33
tokoh utama 33
tokoh 33, 42, 43, 54, 55, 65, 68, 70,
142, 154
topik percakapan 42, 43
topik 42, 43, 45
transitif
20, 28
U
unsur-unsur laporan 9, 40
V
Vanessa Mayrani Andivi 153
vokal 22, 28, 138
Y
Yung Darius 121, 141
169
Soal-Soal Latihan Ulangan Kenaikan Kelas